PT. GDE Perlu Diversifikasi Energi Terbarukan, Tak Hanya Fokus pada Geothermal

24-07-2025 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi saat RDP Komisi XI dengan Dirut PT. Geo Dipa Energi di Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025). Foto : Wildan/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi  mendorong PT. Geo Dipa Energi tidak hanya berfokus pada pengembangan energi panas bumi (geothermal), tetapi juga mengoptimalkan potensi energi terbarukan lainnya seperti tenaga air, biomassa, dan tenaga surya.

 

Didik menilai bahwa potensi energi terbarukan Indonesia sangat besar, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu sorotan utama adalah pemanfaatan panas bumi yang baru mencapai sekitar 2,5 gigawatt (GW) dari total potensi sekitar 23–24 GW, atau baru sekitar 10 persen.

 

“Kita perlu pikirkan bagaimana menduplikasi model pengembangan geothermal seperti di Dieng atau Patuha ke wilayah lain. Tapi kita juga harus mempertimbangkan potensi energi terbarukan lainnya yang secara teknologi lebih cepat dan biaya investasi lebih murah” ujar Politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu saat RDP Komisi XI dengan Dirut PT. Geo Dipa Energi di Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

 

Dalam kesempatan itu, disampaikan pula bahwa harga jual listrik dari berbagai jenis pembangkit energi terbarukan ke PLN saat ini relatif setara. Hal ini membuka peluang untuk mendorong pemanfaatan energi seperti hydropower, biomassa, dan panel surya yang secara teknologi dinilai lebih sederhana dan memiliki risiko investasi yang lebih rendah dibandingkan geothermal.

 

“Toh teknologi tidak berbeda jauh. Yang membedakan hanya pada boiler dan eksplorasi pengeboran. Tapi kalau dari sisi pekerjaan, lebih cepat dan lebih murah,” pungkasnya.

 

Didik juga mengingatkan bahwa bauran energi baru dan terbarukan Indonesia masih tertinggal dari target yang ditetapkan. Saat ini, bauran energi baru dan terbarukan baru mencapai 11 persen, jauh dari target 23 persen pada 2025.

 

Untuk itu, Komisi XI menekankan perlunya strategi diversifikasi energi, serta mengurangi ketergantungan pada investor asing dalam pengelolaan sumber daya energi nasional. (fa/rdn)

BERITA TERKAIT
Fathi Ingatkan Himbara: Kelola Aset Danantara Secara Aman dan Produktif
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menegaskan perlunya pengawasan ketat terhadap pengelolaan aset negara yang masuk dalam...
Marwan Cik Asan Dukung KEK Nongsa Jadi Pusat Ekonomi Digital
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam - Anggota Komisi XI DPR RI, Marwan Cik Asan, menegaskan dukungan penuh terhadap pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)...
Pengawasan Transaksi Payment ID BI Harus Diimbangi Jaminan Keamanan Data
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Menyusul rencana Bank Indonesia (BI) yang akan meluncurkan kebijakan Payment ID pada tanggal 17 Agustus 2025 mendatang,...
Pemblokiran Rekening oleh PPATK Dapat Memicu Masyarakat Malas Nabung di Bank
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pemblokiran 122 juta rekening dormant oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik di masyarakat....